Kamis, 28 Mei 2015

Pentingnya penanaman rasa cinta tanah air melalui pengenalan budaya daerah kepada generasi penerus Indonesia.
Sebagai generasi penerus, sudah selayaknya kita ikut melestarikan budaya bangsa kita sendiri. karena apabila tidak kita sendiri yang melestarikannya, maka akan ada pihak asing yang dengan mudah mengakui kebudayaan negara Indonesia kita ini. sungguh sangat disayangkan apabila Indonesia yang begitu kaya dengan budayanya tak mampu melestarikan budayanya dengan baik.
Di kota kudus sendiri, penanaman rasa cinta terhadap budaya bangsa mulai diterapkan pada semua bidang pendidikan. tidak hanya anak sd, tetapi anak, smp, dan sma/k pun turut serta melestarikan budaya tari. diantaranya adalah melestarikan budaya tari kretek khas Kudus. 


apakah itu tari kretek khas kota Kudus? berikut profil dan sejarah terciptanya Tari Kretek.

Kehidupan masyarakat Kudus, Jawa Tengah, sepertinya tidak bisa dipisahkan dengan industri keretek. Hingga proses pembuatan keretek yang menjadi penggerak perekonomian Kudus itu diejawantahkan dalam bentuk kesenian, yakni tari. Agak aneh memang, mulai dari memilih tembakau, hingga bagaimana cara memasarkannya, semuanya diceritakan dalam satu tarian, tari Kretek.Dulu sebuah museum kretek diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah yang bernama Bapak Sutarjo Rustam, beliau meminta pengurus kebudayaan kabupaten Kudus, Bapak Dwijisumono (Kaasie Kebudayaan) agar beliau dibuatkan tari khas Kudus, “kalau besok saya meresmikan museum kretek ini, saya minta dibuatkan tarian khas Kudus untuk meramaikan acara peresmian nanti “. Kemudian Bapak Dwijisumono memberikan tugas itu kepada sanggar tari Puring Sari yang berada di Desa Glantengan oleh ibu Endang selaku pemilik sanggar tari tersebut untuk menciptakan tari khas kudus (sekarang disebut dengan tari kretek).Awal mula pembuatan tari ini , Bu Endang bekerja sama dengan pihak Djarum dan melakukan penelitian selama 2 minggu. Beliau tidak hanya bekerja sama dengan Djarum Foundation tetapi bu Endang juga terjun langsung ke pabrik untuk melihat proses pembuatan rokok dan beliau ikut membuat rokok tersebut bersama para buruh Djarum .kenapa bu Endang memilih membuat tari khas Kudus dengan menceritakan proses pembuatan rokok ,dikarenakan masyarakat Kudus sebagian besar berprofesi sebagai buruh di industri rokok . setelah Bu Endang mengetahui proses pembuatan rokok di Djarum dari awal sampai akhir , kemudian beliau membuat gerakan –gerakan tari kretek .Tari Kretek pun telah selesai digarap. Lalu, tari ini pertama kali dipentaskan pada waktu peresmian Museum Kretek yang ditarikan oleh 500 orang penari sekaligus. Dan sekarang Tari Kretek pun sudah mendunia .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar