Minggu, 17 Mei 2015

contoh jurnal refleksi dan laporan hasil peer coach


JURNAL REFLEKSI DAN
LAPORAN HASIL PEER COACH


Disusun oleh:











ROSYIDA HERMAWATI, S. Pd
GURU KELAS II B
SD 1 JATIKULON KUDUS


 


SD 1 Jatikulon
Jl. R. Agil Kusumadya, Jatikulon Gg. IV

Kudus 59347



JURNAL REFLEKSI

Saya sebagai guru kelas II B dengan jumlah murid 20 anak, merasa sangat menikmati semua pengalaman di dalam proses belajar mengajar di kelas saya. Salah satu cerita yang menarik bagi saya pribadi adalah ketika saya menemui beberapa anak yang kesulitan dalam menerima pelajaran. Langkah pertama yang pernah saya lakukan adalah memberikan les tambahan setelah pulang sekolah. Saya rasa pemberian tambahan jam untuk anak yang kesulitan belajar, tidak hanya cukup memberikan bimbingan materi pelajaran saja. Bahkan saya cukup merasakan hasil yang signifikan pada anak ketika adanya kedekatan personal antara guru dengan anak itu sendiri. Kemudian saya mulai menyadari mengapa di luar banyak bimbingan belajar yang sekarang ini juga disertai dengan bimbingan personal masalah belajar anak.  Hal ini diperlukan untuk membantu siswa mengatasi masalah belajarnya sehingga anak mampu optimal menerima materi yang diberikan oleh guru. Ketika anak mampu mengatasi masalah di satu mata pelajaan, mereka akan merasa percaya diri untuk mengatasi masalah belajar di pelajaran lainnya. Dari pengalaman tersebut, saya sebagai guru ingin lebih mengedepankan fungsi guru sebagai  fasilitator, motivator, dan juga consultant bagi anak-anak didik saya. Semoga saya mampu membimbing mereka semua menjadi anak Indonesia yang berprestasi.

Rosyida Hermawati, S. Pd
Guru kelas II B
SD 1 JATIKULON KUDUS

JURNAL REFLEKSI
Semenjak sekolah kami, SD 1 Jatikulon mendapatkan kesempatan untuk mengikuti workshop guru yang diadakan oleh Djarum Foundation, kami mendapatkan ilmu-ilmu baru yang sangat bermanfaaat bagi pendidikan di sekolah kami. Bagi saya sendiri, ilmu yang saya dapat cukup efektif meningkatkan kualitas pembelajaran bagi kelas yang saya ampu. Beberapa yang cukup menarik bagi saya adalah penataan tempat duduk siswa. Hal ini ternyata mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar karena siswa juga akan belajar untuk bekerja sama dengan satu anggota kelompoknya. Setelah mereka solid, siswa akan tumbuh semangatnya untuk berkompetisi dengan kelompok lain, sehingga berusaha agar kelompoknya menjadi juara kelas. Iklim belajar ini sangat efektif untuk menunjang pembelajaran PAIKEM di kelas. Disamping itu, pemberian nama kelompok juga dimaksudkan agar anak merasa diberi label sesuai dengan nama groupnya. Sebagai contoh group “cermat”, “kreatif”, atau pun “cerdas”. Pemberian nama group ini ternyata juga mengandung doa dan harapan yang ingin dicapai karena group akan berusaha menjadi seperti apa yang dilabelkan pada diri mereka. Menanamkan motivasi bagi anak juga sangat diperlukan untuk tercapainya pembelajaran yang optimal. Cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan memberikan lagu dan tepuk semangat, yang meliputi lagu “aku anak hebat”, tepuk “oke”, dan juga tepuk “the best”. Saya rasa semua cara tersebut sangat efektif untuk menghilangkan kejenuhan ketika konsentrasi belajar siswa mulai menurun.
Rosyida Hermawati, S. Pd
SD 1 JATIKULON KUDUS


JURNAL REFLEKSI
Pada waktu pergantian pelajaran dari Pkn ke  matematika, setelah saya mengucapkan sekarang ganti pelajaran matematika anak-anak..  sepontan mereka menjawab Huhff… malas bu..
Kemudian saya motivasi ke semua anak-anak dengan mengajak bernyayi bersama-sama, dan mengajak permainan (joni berkata) tetapi saya sisipkan pelajaran matematika penjumlahan dan perkalian. Setelah berjalan hamper 30 meneit, tidak terasa anak-anak sudah hilang jenuh mereka, kemudian siswa saya ajak duduk kembali dan saya minta ambil buku matematika dan saya minta membuat soal matematika sendiri dan menjawabnya.
Mereka semangat sekali, hingga waktu istirahat pun tiba.
Sayamerasa senang sekali karena bisa menghilangkan kejenuhan  anak-anak untuk belajar matematika dengan asyik dan menyenangkan.
 
                                                               Rosyida Hermawati, S. Pd
                 SD 1 JATIKULON KUDUS


LAPORAN HASIL PEER COACHING
Teman Peer coach        : Ibu Sri Lukishati
Guru                              : P A K (Pendidikan Agama Kristen)
Waktu pelaksanaan    : Sabtu, 20 April 2013
Materi                           : Bersyukur Kepada Tuhan YME
  (Agama, PKN, Budi Pekerti)

          Pembelajaran Ibu Sri lukishati dimulai dengan berdoa bersama dan mengabsen siswa. Dalam proses eksplorasi, ibu Lukis menanyakan kabar dari peserta didik yang kemudian dilanjutkan dengan mengajak siswa untuk mengenal nikmat-nikmat yang diberikan Tuhan YME kepada hambaNya. Siswa merasa sangat antusias dengan pernyataan dari teman-teman mereka. Lanjut diproses elaborasi, bu Lukis mengajak siswa untuk membaca buku dengan tema bersyukur kepada Tuhan YME serta mengerjakan latihan soal yang tersedia. Setelah membahas soal, anak-anak diajak untuk sharing dan berdiskusi bersama untuk memperdalam materi yang mereka pelajari. Setelah semua mampu mengungkapkan gagasan serta mengambil kesimpulan dari diskusi tersebut, ibu Lukis menutupnya dengan proses konfirmasi. Disini Ibu Lukis memberikan penguatan materi bahwasanya makhluk yang hidup di dunia harus senantiasa bersyukur kepada Tuhan YME karena kasih sayangNya yang begitu besar, kita diberikan nikmat hidup yang tiada terkira.
          Setelah pembelajaran selesai, Ibu Lukis menanyakan beberapa pertanyaan kepada saya selaku teman peer coach, yaitu:
1.      menurut bu Ida, bagaimana pembelajaran saya hari ini?
Saya menjawab: model pembelajaran diskusi dan sharing ibu tadi cukup menarik dan cukup efektif bagi pembelajaran ibu.
2.     kemudian saya menanyakan bagaimana perasaan ibu Lukis setelah mengajar menggunakan metode tersebut?
Saya sangat senang anak-anak tadi dapat mrngungkapkan pengalaman mereka mengenal nikmat-nikmat Tuhan sekaligus menanamkan sifat selalu bersyukur melalui diskusi dan sharing tadi.
3.     lalu saya menanyakan apakah kelebihan yang ibu rasakan dari metode tersebut?
Menurut ibu Lukis, kelebihannya adalah guru dapat menjelaskan materi secara jelas dan rinci sehingga pemahaman materi baik, serta membuat penguasaan kelas cukup baik.
4.     kemudian menurut ibu Lukis, kekurangan dari metode tersebut apa?
Beliau menjawab, tidak semua siswa dapat terlibat karena hanya siswa tertentu yang aktif.
5.     lalu, apa yang ingin ibu sempurnakan lagi untuk pembelajaran selanjutnya?
Ibu Lukis ingin memberikan tugas pribadi selain diskusi kelompok supaya setiap anak mendapat tanggung jawab secara menyeluruh serta meminimalisir ketergantungan siswa yang satu dengan siswa yang lain.
6.     selain itu, ide apa yang bu Lukis ingin coba di lain hari?
Beliau ingin melakukan pembelajaran di luar kelas untuk menciptakan suasana pembelajaran yang baru dan lebih fresh bagi anak didiknya.
7.     kemudian saya berkomentar: wah, luar biasa sekali ide-ide bu Lukis..saya sangat mendukung semua pemahaman ibu tadi. Saya harap pembelajaran dapat lebih optimal di pertemuan-pertemuan berikutnya dengan berbagai variasi pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar