JURNAL REFLEKSI DAN
LAPORAN HASIL PEER COACH
Disusun
oleh:
ROSYIDA HERMAWATI, S. Pd
GURU KELAS II B
SD 1 JATIKULON KUDUS
SD 1 Jatikulon
Jl. R. Agil Kusumadya, Jatikulon
Gg. IV
Kudus 59347
JURNAL REFLEKSI
Saya sebagai guru kelas II B
dengan jumlah murid 20 anak, merasa sangat menikmati semua pengalaman di dalam
proses belajar mengajar di kelas saya. Salah satu cerita yang menarik bagi saya
pribadi adalah ketika saya menemui beberapa anak yang kesulitan dalam menerima
pelajaran. Langkah pertama yang pernah saya lakukan adalah memberikan les
tambahan setelah pulang sekolah. Saya rasa pemberian tambahan jam untuk anak
yang kesulitan belajar, tidak hanya cukup memberikan bimbingan materi pelajaran
saja. Bahkan saya cukup merasakan hasil yang signifikan pada anak ketika adanya
kedekatan personal antara guru dengan anak itu sendiri. Kemudian saya mulai
menyadari mengapa di luar banyak bimbingan belajar yang sekarang ini juga
disertai dengan bimbingan personal masalah belajar anak. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa
mengatasi masalah belajarnya sehingga anak mampu optimal menerima materi yang
diberikan oleh guru. Ketika anak mampu mengatasi masalah di satu mata pelajaan,
mereka akan merasa percaya diri untuk mengatasi masalah belajar di pelajaran
lainnya. Dari pengalaman tersebut, saya sebagai guru ingin lebih mengedepankan
fungsi guru sebagai fasilitator,
motivator, dan juga consultant bagi anak-anak didik saya. Semoga saya mampu
membimbing mereka semua menjadi anak Indonesia yang berprestasi.
Rosyida Hermawati, S. Pd
Guru kelas II B
SD 1 JATIKULON KUDUS
JURNAL REFLEKSI
Semenjak sekolah kami, SD 1
Jatikulon mendapatkan kesempatan untuk mengikuti workshop guru yang diadakan
oleh Djarum Foundation, kami mendapatkan ilmu-ilmu baru yang sangat bermanfaaat
bagi pendidikan di sekolah kami. Bagi saya sendiri, ilmu yang saya dapat cukup
efektif meningkatkan kualitas pembelajaran bagi kelas yang saya ampu. Beberapa
yang cukup menarik bagi saya adalah penataan tempat duduk siswa. Hal ini
ternyata mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar karena siswa juga akan
belajar untuk bekerja sama dengan satu anggota kelompoknya. Setelah mereka
solid, siswa akan tumbuh semangatnya untuk berkompetisi dengan kelompok lain,
sehingga berusaha agar kelompoknya menjadi juara kelas. Iklim belajar ini
sangat efektif untuk menunjang pembelajaran PAIKEM di kelas. Disamping itu,
pemberian nama kelompok juga dimaksudkan agar anak merasa diberi label sesuai
dengan nama groupnya. Sebagai contoh group “cermat”, “kreatif”, atau pun
“cerdas”. Pemberian nama group ini ternyata juga mengandung doa dan harapan
yang ingin dicapai karena group akan berusaha menjadi seperti apa yang
dilabelkan pada diri mereka. Menanamkan motivasi bagi anak juga sangat
diperlukan untuk tercapainya pembelajaran yang optimal. Cara lain yang dapat
ditempuh adalah dengan memberikan lagu dan tepuk semangat, yang meliputi lagu
“aku anak hebat”, tepuk “oke”, dan juga tepuk “the best”. Saya rasa semua cara
tersebut sangat efektif untuk menghilangkan kejenuhan ketika konsentrasi
belajar siswa mulai menurun.
Rosyida Hermawati, S. Pd
SD 1 JATIKULON KUDUS
JURNAL REFLEKSI
Pada waktu pergantian pelajaran dari Pkn ke matematika, setelah saya mengucapkan sekarang
ganti pelajaran matematika anak-anak..
sepontan mereka menjawab Huhff… malas bu..
Kemudian saya motivasi ke semua anak-anak dengan
mengajak bernyayi bersama-sama, dan mengajak permainan (joni berkata) tetapi
saya sisipkan pelajaran matematika penjumlahan dan perkalian. Setelah berjalan
hamper 30 meneit, tidak terasa anak-anak sudah hilang jenuh mereka, kemudian
siswa saya ajak duduk kembali dan saya minta ambil buku matematika dan saya
minta membuat soal matematika sendiri dan menjawabnya.
Mereka semangat sekali,
hingga waktu istirahat pun tiba.
Sayamerasa senang sekali
karena bisa menghilangkan kejenuhan
anak-anak untuk belajar matematika dengan asyik dan menyenangkan.
Rosyida Hermawati, S. Pd
SD 1 JATIKULON KUDUS
LAPORAN HASIL PEER COACHING
Teman Peer coach :
Ibu Sri Lukishati
Guru :
P A K (Pendidikan Agama Kristen)
Waktu pelaksanaan :
Sabtu, 20 April 2013
Materi :
Bersyukur Kepada Tuhan YME
(Agama, PKN, Budi Pekerti)
Pembelajaran
Ibu Sri lukishati dimulai dengan berdoa bersama dan mengabsen siswa. Dalam
proses eksplorasi, ibu Lukis menanyakan kabar dari peserta didik yang kemudian
dilanjutkan dengan mengajak siswa untuk mengenal nikmat-nikmat yang diberikan
Tuhan YME kepada hambaNya. Siswa merasa sangat antusias dengan pernyataan dari
teman-teman mereka. Lanjut diproses elaborasi, bu Lukis mengajak siswa untuk
membaca buku dengan tema bersyukur kepada Tuhan YME serta mengerjakan latihan
soal yang tersedia. Setelah membahas soal, anak-anak diajak untuk sharing dan
berdiskusi bersama untuk memperdalam materi yang mereka pelajari. Setelah semua
mampu mengungkapkan gagasan serta mengambil kesimpulan dari diskusi tersebut,
ibu Lukis menutupnya dengan proses konfirmasi. Disini Ibu Lukis memberikan
penguatan materi bahwasanya makhluk yang hidup di dunia harus senantiasa
bersyukur kepada Tuhan YME karena kasih sayangNya yang begitu besar, kita
diberikan nikmat hidup yang tiada terkira.
Setelah
pembelajaran selesai, Ibu Lukis menanyakan beberapa pertanyaan kepada saya
selaku teman peer coach, yaitu:
1.
menurut bu Ida, bagaimana pembelajaran saya hari ini?
Saya
menjawab: model pembelajaran diskusi dan sharing ibu tadi cukup menarik dan
cukup efektif bagi pembelajaran ibu.
2. kemudian saya menanyakan bagaimana perasaan ibu
Lukis setelah mengajar menggunakan metode tersebut?
Saya sangat senang anak-anak
tadi dapat mrngungkapkan pengalaman mereka mengenal nikmat-nikmat Tuhan
sekaligus menanamkan sifat selalu bersyukur melalui diskusi dan sharing tadi.
3. lalu saya menanyakan apakah kelebihan yang ibu
rasakan dari metode tersebut?
Menurut ibu Lukis, kelebihannya
adalah guru dapat menjelaskan materi secara jelas dan rinci sehingga pemahaman
materi baik, serta membuat penguasaan kelas cukup baik.
4. kemudian menurut ibu Lukis, kekurangan dari
metode tersebut apa?
Beliau menjawab, tidak semua
siswa dapat terlibat karena hanya siswa tertentu yang aktif.
5. lalu, apa yang ingin ibu sempurnakan lagi untuk
pembelajaran selanjutnya?
Ibu Lukis ingin memberikan tugas
pribadi selain diskusi kelompok supaya setiap anak mendapat tanggung jawab
secara menyeluruh serta meminimalisir ketergantungan siswa yang satu dengan
siswa yang lain.
6.
selain itu, ide apa yang bu Lukis ingin coba di lain
hari?
Beliau
ingin melakukan pembelajaran di luar kelas untuk menciptakan suasana
pembelajaran yang baru dan lebih fresh bagi anak didiknya.
7.
kemudian saya berkomentar: wah, luar biasa sekali ide-ide
bu Lukis..saya sangat mendukung semua pemahaman ibu tadi. Saya harap
pembelajaran dapat lebih optimal di pertemuan-pertemuan berikutnya dengan
berbagai variasi pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar